Diskusi Lingkungan, Jaelani Unisma Bekasi Kunjungi Bank Sampah MPB

Cikarang Timur – Tokoh muda dari Laboratorium Ilmu Pemerintahan Universitas Islam 45 (Unisma) Bekasi, Jaelani, melakukan kunjungan inspiratif ke Bank Sampah Masyarakat Peduli Bahagia (MPB) di Desa Jatireja, Cikarang Timur. Kunjungan ini bukan sekadar silaturahmi, tetapi juga menjadi ajang diskusi mendalam mengenai sistem pengelolaan sampah rumah tangga serta pengembangan produk ramah lingkungan.

 

Salah satu produk unggulan Bank Sampah MPB, yaitu ECOPOTIK (ecobrick berbasis pot tanaman kreatif), telah berhasil meraih predikat Juara Teknologi Tepat Guna (TTG) Kabupaten Bekasi. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa kreativitas masyarakat mampu menghadirkan solusi inovatif untuk mengurangi sampah sekaligus membuka peluang ekonomi baru.

Diskusi yang berlangsung hangat ini turut dihadiri tokoh pemuda Desa Jatireja, Bang Gholi, serta tokoh perempuan Cikarang Timur, Ibu Yuli. Ketiganya sepakat bahwa pengelolaan sampah tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, melainkan memerlukan kolaborasi aktif masyarakat, khususnya generasi muda dan kaum perempuan.

Jaelani menegaskan bahwa isu lingkungan harus dipandang sebagai bagian integral dari pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Bekasi. “Pemuda harus hadir sebagai motor perubahan. Jika pemerintah, masyarakat, dan perusahaan mampu bersinergi, maka cita-cita Bekasi yang bangkit, maju, dan sejahtera akan lebih cepat terwujud, apalagi dengan kepemimpinan bupati muda saat ini,” ujarnya.

Lebih jauh, Jaelani menekankan pentingnya mengintegrasikan program lingkungan dengan pendidikan dan pemberdayaan sosial, agar pengelolaan sampah tidak hanya berhenti pada aspek kebersihan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi melalui ekopreneurship. Dengan begitu, masyarakat tidak sekadar membuang sampah, melainkan bisa mengubahnya menjadi produk bernilai jual.

Inisiatif Bank Sampah MPB ini diharapkan menjadi model percontohan bagi desa-desa lain di Kabupaten Bekasi. Program seperti ECOPOTIK membuktikan bahwa inovasi lokal dapat menjadi solusi global terhadap persoalan lingkungan, sekaligus mendorong kesadaran kolektif masyarakat untuk hidup lebih sehat, bersih, dan mandiri.

Bagikan berita/artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *