Mulyasari, Karawang — Komitmen Kepala Desa Mulyasari, H. Margono, dalam memperjuangkan hak-hak warganya kembali terlihat saat proses relokasi rumah warga sekaligus tindak lanjut penyerahan surat tanah menjadi hak milik berlangsung, Jumat (19/9/2025), di Aula Kantor Desa Mulyasari. Kegiatan ini khusus untuk warga kavlingan RW 06 PasirKadongdong, Dusun Cipule, Desa Mulyasari, kini memasuki tahap kedua.
Sebanyak 37 Akta Jual Beli (AJB) untuk 37 bidang tanah tengah diproses. H. Margono menjelaskan bahwa pembagian dilakukan bertahap karena keterbatasan kemampuan notaris. Meski begitu, ia menegaskan komitmennya untuk menuntaskan seluruh proses pada tahun ini. “Kami ingin memastikan bahwa seluruh warga mendapatkan hak atas tanahnya secara sah. Ini bukan hanya soal administrasi, tetapi soal kepastian hukum dan masa depan keluarga-keluarga di sini,” ujar Margono, didampingi Sekretaris Desa, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas Desa Mulyasari.
Sebagai pemimpin desa, H. Margono dikenal sebagai sosok yang teguh memperjuangkan kepentingan masyarakat. Ia selalu menempatkan kebutuhan warganya sebagai prioritas, memastikan tidak ada yang merasa diabaikan. Keterlibatannya langsung dalam proses relokasi dan pengurusan AJB menunjukkan gaya kepemimpinan yang dekat, solutif, dan bertanggung jawab.
Margono juga menekankan bahwa relokasi dan penyerahan surat tanah ini merupakan langkah penting untuk memberikan kepastian dan kenyamanan bagi warga. “Kami ingin warga merasa tenang, karena hak mereka diakui dan dilindungi. Pemerintah desa ada untuk memberikan kepastian dan memperjuangkan apa yang menjadi hak masyarakat,” tambahnya.
Langkah ini diapresiasi warga, yang merasa bahwa perhatian dan kerja keras pemerintah desa telah menghadirkan harapan baru. H. Margono pun berharap, ke depannya warga dapat memanfaatkan status kepemilikan tanah tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, sekaligus memperkuat pembangunan di Desa Mulyasari.
Dengan kerja nyata dan kepedulian tulusnya, H. Margono kian memantapkan citranya sebagai Kepala Desa yang bukan hanya memimpin, tetapi benar-benar hadir sebagai pejuang kepentingan masyarakat.
