Bandung, Swarajabar.id
Pernyataan Gubernur Jawa Barat yang juga tokoh politik nasional, Dedi Mulyadi, yang menyebut ormas dan LSM sebagai “gerombolan preman”, menuai reaksi keras. Sekretaris Jenderal DPP LSM Gibas Jaya, Agus, secara terbuka mengecam pernyataan tersebut dan menyebutnya sebagai bentuk pelecehan terhadap eksistensi serta perjuangan ormas dan LSM, khususnya di Jawa Barat.
“Kami menolak dengan tegas pernyataan Gubernur Jabar yang menyamakan ormas dan LSM dengan gerombolan preman. Itu tuduhan keji, tidak berdasar, dan sangat melukai ribuan aktivis yang selama ini berjuang untuk rakyat, tanpa bayaran, tanpa kekuasaan,” tegas Agus dalam pernyataan sikap resminya, Selasa (9/4).
Menurut Agus, pernyataan tersebut tidak hanya mencemarkan nama baik ormas dan LSM, tetapi juga menciptakan stigma negatif yang bisa merusak semangat gotong royong, solidaritas sosial, dan partisipasi sipil dalam membangun bangsa.
“Di tengah lemahnya respons negara terhadap berbagai persoalan masyarakat, ormas dan LSM justru hadir di garis depan: mengadvokasi, melindungi, dan membantu warga. Kami ini benteng rakyat, bukan preman,” lanjut Agus.
Agus menekankan bahwa Gibas Jaya dan ormas-ormas lain di Jawa Barat selama ini aktif dalam kegiatan sosial, edukasi hukum, hingga bela negara. Mereka menjadi perisai sosial saat negara tak mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
“Jika hari ini ormas dan LSM dicap preman, maka sejarah telah dilupakan. Kita ingat, saat pandemi, saat bencana, saat masyarakat dipinggirkan—ormas dan LSM yang turun duluan. Bukan pejabat, bukan elite,” tegasnya.
DPP Gibas Jaya mendesak Gubernur Jabar mencabut ucapannya dan meminta maaf secara terbuka kepada seluruh ormas dan LSM di Jawa Barat. Agus menilai, jika pemimpin daerah mulai merendahkan kekuatan sipil, maka itu adalah bentuk kemunduran demokrasi.
“Kami tidak akan tinggal diam. Ormas dan LSM bukan pelengkap penderita, kami adalah bagian dari kekuatan bangsa. Jangan remehkan kami. Jangan samakan kami dengan segelintir oknum,” tutup Agus.
DPP Gibas Jaya juga mengajak seluruh elemen ormas, LSM, dan masyarakat sipil Jawa Barat untuk tetap solid menjaga kehormatan organisasi, melawan stigmatisasi, dan terus berdiri tegak membela rakyat serta Negara Kesatuan Republik Indonesia.
