BOGOR – Suara kritis masyarakat Cibinong kembali mencuat setelah maraknya pemberitaan media dan aksi unjuk rasa terkait dugaan intervensi dalam proses lelang pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor. Sorotan publik ini berpusat pada Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (ULPBJ) yang disebut-sebut mengalami tekanan pihak tertentu.
Beredar informasi bahwa beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diarahkan untuk memenangkan pihak tertentu, dengan restu seseorang berinisial “S.” Namun, menurut Syam—aktivis sosial yang akrab disapa Zombie—persoalan ini tidak boleh berhenti pada figur S semata.
“Kalau kita berpikir logis, inisial S tidak mungkin bergerak sendiri mempengaruhi pejabat di Pemkab Bogor. Apalagi ia bukan figur asli Bogor, bahkan bisa dibilang pendatang baru. Pasti ada pihak lain yang lebih kuat di balik dirinya,” tegas Syam.
Ia menduga adanya “aktor intelektual” dengan pengaruh besar yang mampu mengatur jalannya proses lelang dan menyeret sejumlah SKPD. Syam menilai, keberadaan pihak-pihak seperti ini sangat berbahaya bagi marwah birokrasi dan citra pemerintah daerah.
“Ini warning serius bagi Pemkab Bogor, khususnya Bupati Rudy Susmanto. Jangan sampai kasus seperti ini dibiarkan hingga merusak kepercayaan publik. Bupati harus cepat merespons dan memberikan instruksi tegas kepada jajarannya agar tidak ada celah bagi pihak-pihak tertentu bermain demi kepentingan pribadi atau kelompok,” ujarnya.
Syam juga mengingatkan bahwa pengungkapan kasus ini bukan tanpa risiko. Ia menyoroti kemungkinan adanya upaya pembunuhan karakter terhadap pihak-pihak yang bersuara, termasuk para aktivis sosial kontrol. “Dalam pemberitaan media disebutkan ada pihak yang diduga menjadi ‘beking’. Ini konsekuensi dari peran sosial kontrol. Jangan sampai para pengkritik dibungkam demi melanggengkan kepentingan mereka,” katanya.
Ia menyamakan pola-pola intervensi dan intimidasi semacam ini dengan perilaku mafia KKN era Orde Baru. “Kita diingatkan lagi pada tangan-tangan mafia yang dulu sulit disentuh penegak hukum. Karena itu, Bupati Bogor harus berani bertindak, membongkar jaringan mafia yang merugikan semua pihak, dan menegakkan kedaulatan rakyat,” tegas Syam.
Mewakili Masyarakat Cibinong, Syam menutup pernyataannya dengan ajakan untuk tetap optimistis dan bersatu melawan praktik korupsi dan intervensi. “Kami, masyarakat Cibinong, akan menjadi garda terdepan membersihkan benalu yang mengganggu jalannya pemerintahan. Jangan pernah takut menghadapi mereka—rakyat akan selalu berpihak pada kebenaran,” pungkasnya.
Dengan meningkatnya sorotan publik, masyarakat menunggu langkah nyata Bupati Bogor dan aparat terkait untuk menelusuri kebenaran dugaan ini, menindak tegas oknum-oknum yang terlibat, serta memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap transparansi dan integritas birokrasi daerah.