Bekasi – Di tengah riak gelombang aksi unjuk rasa yang belakangan marak terjadi di sejumlah daerah hingga memicu tindak kriminalitas, sosok Kepala Desa Jayamukti, Kabupaten Bekasi, H. Iwan, tampil memberikan pesan menyejukkan bagi warganya. Dengan kharisma kepemimpinannya yang visioner dan selalu dekat dengan masyarakat, ia mengajak seluruh warga Desa Jayamukti untuk bersama-sama menjaga kedamaian, ketertiban, dan keamanan di lingkungannya.
“Mari bersama-sama kita jaga dan pertahankan suasana damai, tertib, serta kondusif di lingkungan kita. Kondusifitas bukan hanya tanggung jawab aparat, tetapi juga kewajiban kita sebagai warga yang mencintai tanah kelahiran,” ungkap H. Iwan dalam wawancara singkatnya.
Lebih jauh, ia mengingatkan agar masyarakat tidak terjebak dalam tindakan provokatif ataupun aksi anarkis yang berujung pada perusakan fasilitas umum dan aset negara. Menurutnya, segala sarana publik yang ada adalah hasil perjuangan dan kerja keras bersama, sehingga sudah sepatutnya dirawat, bukan dirusak.
“Fasilitas umum dan aset negara itu milik kita semua. Jangan sampai karena emosi sesaat, kita sendiri yang merugi. Mari kita kedepankan musyawarah, rasa persaudaraan, dan gotong royong sebagai kekuatan bangsa,” tegasnya.
Sosok H. Iwan memang dikenal sebagai pemimpin desa yang karismatik dan dicintai rakyatnya. Kepemimpinannya tak hanya terukur dalam pembangunan fisik, tetapi juga dalam upaya membangun karakter masyarakat yang rukun, berdaya, dan memiliki visi masa depan. Ia percaya, menjaga kondusifitas adalah pondasi utama menuju desa yang makmur dan sejahtera.
“Damai itu indah. Jaga kondusifitas untuk kepentingan bersama. Negara maju, tanah subur, desa makmur, rakyat sejahtera. Itulah cita-cita kita bersama,” pungkasnya dengan penuh semangat.
Pesan yang disampaikan H. Iwan tidak hanya sekadar imbauan, tetapi juga sebuah ajakan moral agar masyarakat mampu menahan diri, mengedepankan persaudaraan, serta menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air. Dengan begitu, Desa Jayamukti dapat terus menjadi contoh harmoni sosial yang menyejukkan di tengah gejolak nasional.
